Cerita Misteri Hantu Menyeramkan Lengkap Update

Dongeng Islami: Ibrahim bin Adham

Ardi33.net - Kali ini saya akan membahas tentang dongeng Ibrahim bin Adham, suatu dongeng anak muslim atau kumpulan dongeng Islami untuk anda. Kumpulan dongeng lainnya bisa anda lihat pada kategori dongeng yang senantiasa akan saya update. Untuk dongeng Islami bisa untuk menemani anak anda sebelum tidur.

Dongeng Islami: Ibrahim bin Adham

Diriwayatkan dari Muhammad bin Ishaq As-Sarraj, "Aku pernah mendengar Ibrahim bin Basysyar, pelayan Ibrahim bin Adham berkata, "Wahai Abu Ishaq, bagaimana awal perjalanan spiritualmu?"

Dulu ayahku adalah penduduk Balkh, dan Balkh itu sendiri termasuk wilayah Kerajaan Khurasan. Kami mempunyai kegemaran berburu. Suatu hari kami keluar menunggang kuda dengan membawa serta anjing kesayanganku. Ketika aku sedang menikmati perjalananku itu, tiba-tiba seekor kelinci atau musang melintas di depanku. Maka kupacu kudaku untuk memburunya. Tiba-tiba aku mendengar suara keras yang memanggil-manggil diriku, "Wahai Ibrahim, bukan untuk itu (berburu) kamu diciptakan dan bukan keoada hal itu pula kamu diperintahkan!"

Mendengar seruan itu aku pun berhenti sambil menengok kanan kiri, tetapi tidak kulihat seorang pun di sana, lalu aku berdoa, "Semoga Allah memberikan kutukan kepada iblis!"

Kupacu kembali kudaku, akan tetapi beberapa saat saat kemudian suara itu memanggil-manggil diriku lagi dan lebih keras dari panggilan pertama, "Wahai Ibrahim, bukan untuk itu kamu diciptakan dan bukan kepada hal itu pula kau diperintahkan!" Aku pun berhenti dan kutengok kanan kiriku. Akan tetapi, tidak kudapatkan seorang pun di sana. Karena tidak melihat sesuatu yang berarti, aku lalu berdoa, "Semoga Allah memberikan kutukan kepada iblis!"

Kembali kupacu kudaku, namun tiba-tiba suara itu datang lagi dari sisi pelana kudaku, "Wahai Ibrahim, bukan untuk itu kamu diciptakan dan bukan kepada hal itu pula kamu diperintahkan!"

Kemudian aku berhenti lagi dan berkata, "Apakah itu sebuah peringatan darimu? Telah datang kepadaku sebuah peringatan dari Allah Tuhan semesta alam. Demi Allah, pada hari-hari yang akan datang aku pasti akan selalu berbuat durhaka kepada Allah, bila Dia tidak memberikan perlindungan kepadaku!"

Setelah berkata demikian, aku lantas pulang ke rumah dan kutemui salah seorang pengembala ternak ayahku. Dari sang gembala itu aku meminta pakaian yang dikenakannya untuk kutukar dengan pakaian yang kukenakan. Setelah memakai pakaian usang itu, aku pun berangkat menuju menuju ke sebuah daerah di Irak, tepat nya daerah yang telah mengangkat dan sekaligus menjatuhkan derajat diriku. Sesampainya di tempat yang menjadi tujuanku, aku sempat bekerja di sana beberapa hari, akan tetapi di sana aku tidak menemukan rezeki yang halal. Oleh karena itu, aku berkonsultasi dengan seorang syeikh, beliau kemudian memberikan nasihat kepadaku, "Jika kamu hendak mencari rezeki yang halal, hendaknya kamu pergi ke Syam."

Mendengar saran syeikh tersebut, aku lalu pergi ke negeri Syam. Di sana aku tinggal di sebuah kota yang terkenal dengan sbutan "Al-Manshurah" atau "Al-Mashishah". Di kota ini pun aku sempat bekerja beberapa hari, tapi aku juga tidak mendapatkan yang halal. Aku kemudian bertanya ke sebagian syeikh dan mereka pun menjawab, "Jika kamu mencari rezeki halal yang murni, pergilah ke Tharashush! Kareba di sana banyak hal yang diperbolehkan selain itu, banyak pula mata pencaharian di sana."

Mendengar keterangan dari mereka itu, aku pun segera berangkat ke Tharashush dan bekerja untuk beberapa hari sebagai penjaga kebun dan pemetik buahnya. Saat aku duduk di tepian sungai yang besar, seorang laki-laki datang mengajakku untuk melihat-lihat kebunnya. Dalam beberapa hari aku berada di kebun itu, hingga datanglah seorang pembantu bersama beberapa temannya menemuiku.

Dia mengambil tempat duduk seraya berteriak memainggilku, "Wahai penjaga kebun!"
"Ya, aku ada di sini!" Jawabku.
"Petikkan aku delima terbesar dan manis rasanya!" Perintahnya kepadaku.
Aku lalu pergi menemuinya dengan membawa sebuah delima terbesar, diterimanya delima itu dan segera pula memecahnya. Ternyata delima itu rasanya masam. Kemudian dia pun berkata, "Wahai penjaga kebun! Kamu telah lama bekerja di kebun ini. Kamu telah banyak merasakan buah-buahan, demikian juga dengan buah delima ini, teteapi mengapa kamu belum mampu membedakan antara yang manis dan masam?"

Aku katakan, "Demi Allah, selamanya aku belum pernah mencicipi buah-buahan yang ada di kebun ini, sekalipun hanya sedikit saja dan aku memang tidak dapat membedakan antara yang manis dan masam."

Mendengar jawabannya itu sang pelayan tadi lalu memberikan isyarat kepada teman-temannya seraya berkata, "Kalian semua telah mendengarkan apa yang dikatakan orang ini bukan? Yakinkan bila dirimu adalah Ibrahim bin Adham, hanya begini saja?"

Setelah berkata demikian, pergilah dia dan pada keesokan harinya dia pun menceritakan perihal sifatku itu di masjid dan namaku mulai dikenal oleh sebagian orang. Pada suatu ketika pelayan itu bersama sekelompok orang yang datang bermaksud untuk menemuiku, tetapi setelah aku tahu dia datang bersama beberapa orang, aku pun segera bersembunyi di balik pohon dan orang-orang itu kembali menuju ke masjid.

Selanjutnya aku berbaur dengan yang lainnya, Ketika mereka telah masuk dalam masjid, aku pun lari meninggalkan mereka.

Inilah awal dari kisah perjalanan hidupku sekaligus awal pengembaraanku dari Tharashush menuju daerah padang pasir."

-- end --

Itulah cerita dongeng Islami untuk saat ini. Untuk dongeng-dongeng lainnya bisa anda temukan nanti setelah terkumpul berbagai macam dongeng dari belahan dunia hanya di Ardi33[dot]net.
Peringatan Pelanggaran Hak CiptaAwas!! Baca Pelanggaran Hak Cipta atau anda akan saya laporkan jika sengaja meng-copas!!
Related Posts

Artikel Bagus

Copyright © 2010-2099 - Simpel Sangar Black Template by Ardi Bloggerstranger - Blogiztic. All rights reserved.
Valid HTML5 and CSS Type 3 by ardi33